Memilih saham yang tepat itu mirip seperti memilih pasangan! Ada yang penuh kejutan dan berisiko, ada yang stabil dan setia. Nah, sebelum memutuskan, kita bisa lihat profil setiap saham berdasarkan rasio P/E (Price-to-Earnings Ratio) untuk menilai apakah harga saham tersebut wajar atau tidak dibandingkan dengan keuntungannya.
Rasio P/E adalah indikator yang menunjukkan berapa banyak yang ingin dibayarkan investor untuk setiap rupiah keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Biasanya, rasio ini relevan untuk sektor industri, konsumsi, atau ritel.
🪶 Catatan: Sektor tertentu mungkin lebih cocok menggunakan rasio lain, misalnya PBV (Price-to-Book Value) untuk perbankan atau DCF (Discounted Cash Flow) untuk properti.
Saham dengan rasio P/E tinggi biasanya diperdagangkan dengan harga mahal namun menjanjikan potensi tinggi. Seringkali, ini terdapat di sektor yang sedang naik daun. Namun, harga tinggi ini juga berarti saham tersebut cenderung lebih fluktuatif.
🚩 Red Flag: Waspadai saham dengan P/E tinggi yang hanya naik karena hype, karena bisa jadi harga sahamnya sangat overvalued.
Saham dengan rasio P/E rendah terlihat lebih murah dan sering kali menarik bagi investor yang mencari kestabilan jangka panjang. Saham ini mungkin lebih solid dan bergerak stabil.
⚠️ Warning: P/E rendah tidak selalu berarti saham itu benar-benar murah dan menguntungkan. Pastikan tetap mengecek fundamental perusahaan sebelum membeli.
Saham dengan rasio P/E yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah bisa jadi pilihan sempurna untuk yang mencari keseimbangan.
💡 Tip: Bandingkan dengan rata-rata P/E di sektornya atau IHSG (sekitar 13-15x) untuk mengevaluasi apakah saham tersebut layak.
Temukan tipe investasi yang paling cocok dengan kepribadian investasimu, dan buat keputusan yang bijak